Prabowo-Mega Bertemu: PDIP Pilih Oposisi?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5182966/original/059297000_1744119217-GoA-nEObwAETmqR.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan isi pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berlangsung pada Senin, 7 April 2025. Pertemuan yang telah lama direncanakan ini akhirnya terwujud di momen Lebaran 2025, setelah beberapa kali tertunda akibat kesibukan kedua tokoh.
Muzani menjelaskan bahwa Megawati mendoakan agar masa kepresidenan Prabowo, yang telah dimulai sejak 20 Oktober 2024, dapat berjalan efektif demi kebaikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Megawati juga menekankan pentingnya Prabowo menggunakan kekuatannya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara untuk kepentingan seluruh rakyat.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menyampaikan berbagai permasalahan dan tantangan global yang dihadapi Indonesia, terutama terkait kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump terhadap produk ekspor Indonesia di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Megawati, berdasarkan pengalamannya sebagai Presiden, memberikan pandangan mengenai pemulihan ekonomi nasional dalam situasi yang sulit.
Meskipun pertemuan ini berlangsung hangat dan penuh keakraban, Muzani menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan mengenai bergabungnya PDIP ke dalam koalisi pemerintahan. PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan, namun tetap siap memberikan dukungan jika diperlukan untuk memperkuat pemerintahan. Hubungan baik antara Prabowo dan Megawati tetap terjaga, dan keduanya saling mendoakan.
Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif, untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat, ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Pertemuan ini menjadi simbol silaturahmi dan saling memaafkan antara kedua pemimpin, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas politik dan pembangunan nasional.