Prabowo: Gizi Generasi, Mimpi Besar November 2025

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan keprihatinannya atas dugaan kasus keracunan yang terjadi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung dan Tasikmalaya. Insiden ini menimpa sejumlah siswa dan menjadi perhatian serius.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan komitmen untuk mengusut tuntas penyebab kejadian tersebut. Menyikapi kasus serupa yang muncul di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa, ujarnya dalam keterangan resmi pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Dadan menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk satuan pendidikan, ahli gizi, penyedia bahan pangan, dan institusi pengawasan mutu. Tujuannya adalah memastikan seluruh proses penyediaan MBG, mulai dari pemilihan bahan hingga distribusi, memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.

Salah satu insiden terbaru dilaporkan terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis, 1 Mei 2025. Michael Julius Tobing, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, menyatakan bahwa semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan dengan teliti sebelum pengolahan. Namun, ia mengakui bahwa investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah.

BGN telah menerjunkan tim investigasi gabungan dan sedang menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan bahan mentah yang digunakan. Hasilnya diperkirakan akan diketahui dalam 10 hari ke depan. BGN memastikan bahwa siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan setempat.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar 82,9 juta anak-anak dan ibu hamil sudah menerima manfaat dari program makan bergizi gratis setiap hari pada November 2025. Pada 2 Mei 2025, program ini telah menjangkau 3 juta penerima manfaat.

Prabowo menjelaskan bahwa merealisasikan program MBG membutuhkan tekad dan keberanian. Ia tidak ingin melanjutkan bisnis seperti biasa atau melaksanakannya dengan semangat 'kumaha engke' (bagaimana nanti). Ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa pemerintahannya mampu melaksanakan program-program besar dan mengubah nasib Indonesia menjadi lebih baik.

Menurut Prabowo, program MBG dapat mendorong perekonomian nasional. Sebab, uang yang beredar di masyarakat naik hingga 500 kali lipat, dimana belum ada negara yang mengalami hal ini.

Dadan menambahkan, Kami memastikan seluruh proses, baik pengolahan maupun distribusi, sesuai dengan standar operasional. Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah.

Hasil uji awal yang dilakukan oleh tim ahli gizi SPPG menunjukkan bahwa makanan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat.

Baca Juga:

Type above and press Enter to search.