Gibran: Kemandirian Pangan, Masa Depan Indonesia.

JAKARTA, KABARLINK.com - Di tengah pusaran tantangan global yang kian kompleks, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerukan urgensi kemandirian pangan bagi Indonesia. Dalam video monolog yang diunggah di akun Gibran TV pada Sabtu, 10 Mei 2025, Wapres menekankan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi keberlanjutan bangsa.
Pemerintah, kata Gibran, fokus pada pengembangan ekosistem pertanian yang modern. Pemanfaatan teknologi menjadi kunci, mulai dari peningkatan produksi, efisiensi distribusi, hingga riset bibit unggul. Hilirisasi pertanian juga menjadi prioritas untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen, contohnya pengolahan tebu menjadi bioetanol dan bioavtur sebagai alternatif energi bersih.
Sebagai langkah strategis jangka panjang, pemerintah telah meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam, mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Gibran juga menyoroti pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk 53 bendungan baru, di mana 45 di antaranya telah dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian. Total, 218 bendungan kini berkontribusi pada irigasi.
Gibran juga menyampaikan bahwa 366 ribu kilometer jalan produksi di desa-desa telah dibangun secara bertahap melalui dana desa, mempermudah akses distribusi hasil pertanian ke pasar dan pusat pengolahan. Kolaborasi dengan swasta, akademisi, dan masyarakat sipil dianggap krusial untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.
Wapres menggarisbawahi pentingnya kemandirian pangan, sejalan dengan pesan Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa kemampuan dunia untuk memproduksi dan mendistribusikan pangan akan semakin tertekan oleh geopolitik yang memanas, konflik berkepanjangan, ketidakpastian kebijakan global, dan dampak perubahan iklim.
Pemerintah juga berupaya memperbaiki irigasi primer, sekunder, dan tersier. Tahun ini, alokasi pembangunan dan perbaikan irigasi ditujukan untuk mengairi 2 juta hektare lahan pertanian. Distribusi pupuk disederhanakan dengan memangkas 145 regulasi, memudahkan lebih dari 14,9 juta petani mengakses pupuk bersubsidi. Pemberantasan mafia pangan dan peningkatan pendampingan petani terus digencarkan.
Gibran memprediksi populasi dunia akan mencapai 9,4 miliar pada tahun 2045, meningkat sekitar 14,7 persen dibandingkan tahun ini, yang akan meningkatkan kebutuhan pangan secara signifikan. Perubahan iklim juga memicu kekeringan ekstrem, banjir, dan longsor yang merusak lahan pertanian dan mengancam ternak.
Indonesia memiliki 28 juta petani yang bergerak di berbagai sektor, didukung oleh kekayaan alam dan kesuburan tanah yang menghasilkan komoditas unggulan seperti padi, sawit, kakao, kopi, jagung, tebu, dan buah-buahan tropis. Saat ini, 11 negara telah membatasi ekspor pangan, dan jumlah ini berpotensi bertambah.
Gibran berharap generasi muda dapat berperan aktif dengan inovasi, keberanian, dan semangat belajar yang tinggi. Fasilitas pergudangan modern juga penting untuk menjaga kualitas hasil panen dalam jangka waktu yang lebih lama. Mari bersama bahu-membahu mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Menciptakan masa depan pangan yang lebih baik dan kuat untuk Indonesia, pungkas Wapres. (Kabarlink/Ain)