Bali Siaga Tsunami: InaTEWS Udeng, Benteng Peringatan Dini.

Gedung InaTEWS - Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah merampungkan pembangunan Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early Warning System) di Bali. Gedung ini berfungsi sebagai pusat komando cadangan BMKG. Proyek strategis ini selesai pada Sabtu (14/6/2025). Foto: Antara.
JAKARTA, KABARLINK.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya memperkuat sistem peringatan dini tsunami nasional. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana, baik yang disebabkan oleh aktivitas seismik maupun non-seismik, seperti gempa tektonik, longsor bawah laut, dan erupsi vulkanik.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa (17/6/2025), menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas operasional pendeteksi bencana di Bali merupakan inovasi teknologi terbaru dalam sistem peringatan dini tsunami nasional. Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat komando cadangan untuk layanan informasi meteorologi, klimatologi, geofisika, serta sistem peringatan dini tsunami.
Pembangunan fasilitas Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di Kuta, Bali, didukung pendanaan dari Bank Dunia melalui proyek Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). Gedung InaTEWS didesain menyerupai udeng, pengikat kepala khas Bali, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal.
Dwikorita menambahkan, Inisiatif ini bukan hanya reaktif terhadap bencana yang sudah terjadi, tapi juga dirancang sebagai langkah antisipatif untuk melindungi masyarakat pesisir dari ancaman tsunami di masa depan.
Penguatan sistem peringatan dini ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019, yang menugaskan BMKG dalam pemantauan fenomena alam dan penyampaian peringatan dini. Pengalaman dari tsunami Palu dan Krakatau pada 2018 menjadi pelajaran berharga bahwa sistem peringatan dini tidak boleh hanya fokus pada satu jenis pemicu.
Kedua bencana tersebut menunjukkan bahwa longsoran bawah laut dan letusan gunung berapi juga dapat memicu tsunami besar. Fasilitas di Bali dilengkapi dengan teknologi pemantauan dan pengolahan data tsunami terkini, serta menjadi pusat operasional cadangan jika fasilitas utama terganggu saat bencana.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan proyek pembangunan gedung Pusat backup BMKG di Bali ini. Dwikorita berharap fasilitas ini dapat menjadi bagian penting dalam sistem nasional peringatan dini tsunami yang adaptif terhadap berbagai jenis bencana.
“Apabila terdapat gejala alam yang berpotensi menimbulkan bencana, data dan analisa dari BMKG akan langsung disampaikan ke BNPB, pemerintah daerah, hingga negara-negara ASEAN. Selanjutnya BNPB bertindak untuk penanggulangan dan pengurangan risiko,” jelasnya. (Kabarlink/Ain)
Sekian ulasan komprehensif mengenai bali siaga tsunami inatews udeng benteng peringatan dini yang Kabarlink berikan melalui peristiwa. Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya. Tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Sampai jumpa lagi dan cek artikel lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI