SMA Berjurusan Lagi: Demi Masa Depan Bangsa?

JAKARTA, KABARLINK.com - Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menekankan pentingnya pendampingan bagi siswa SMA dalam memilih jurusan yang tepat. Hal ini sejalan dengan rencana pemberlakuan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Menurut Ledia, pendampingan dari guru bimbingan konseling sangat krusial agar siswa dapat menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian, diharapkan siswa tidak hanya memilih jurusan berdasarkan tren atau prestise semata, melainkan berdasarkan potensi diri yang sesungguhnya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebelumnya menyatakan bahwa penjurusan di SMA akan kembali diberlakukan untuk menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA). TKA ini rencananya akan diujicobakan pada siswa kelas 12 atau kelas 3 SMA pada bulan November tahun ini dan akan berbasis mata pelajaran.
Ledia menambahkan bahwa penjurusan di SMA harus mempertimbangkan kebutuhan siswa dan pembangunan negara, terutama dalam bidang teknologi dan sains. Ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di bidang-bidang tersebut untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan.
Penjurusan di SMA perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dan kebutuhan pembangunan negara, terutama dalam bidang teknologi dan sains, tegas Ledia. Ia juga menekankan perlunya persiapan engineer yang menguasai teknologi pertanian dan pengembangan produksi pangan untuk mendukung pembangunan negara.
Lebih lanjut, Ledia menilai bahwa penjurusan di SMA merupakan langkah yang logis dan wajar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia berharap bahwa penjurusan ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan semua aspek yang diperlukan, seperti guru yang berdedikasi, sarana-prasarana yang memadai, dan pendampingan yang tepat sejak dini.
Dengan adanya pendampingan yang memadai, Ledia optimis bahwa siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan negara.