Gibran: Pangan Berdaulat, Negara Kuat!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5191800/original/088863900_1745034772-gibran_yutup.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan urgensi kemandirian pangan bagi Indonesia di tengah kompleksitas tantangan global. Dalam video monolog yang diunggah pada Sabtu, 10 Mei 2025, Gibran menyampaikan bahwa kemandirian pangan adalah fondasi keberlanjutan bangsa.
Gibran menyoroti proyeksi pertumbuhan populasi dunia menjadi 9,4 miliar pada tahun 2045, peningkatan signifikan yang akan meningkatkan kebutuhan pangan secara global. Namun, kemampuan produksi dan distribusi pangan dunia menghadapi tekanan akibat geopolitik yang memanas, konflik berkepanjangan, ketidakpastian kebijakan global, dan dampak perubahan iklim.
Pemerintah, kata Gibran, terus berupaya meningkatkan produksi pertanian melalui pemanfaatan teknologi, efisiensi distribusi, serta riset dan pengembangan bibit unggul. Gerakan Indonesia Menanam juga diluncurkan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Infrastruktur pendukung terus dibangun, termasuk 53 bendungan baru, di mana 45 di antaranya dapat mengairi lahan pertanian. Total, 218 bendungan memberikan manfaat untuk irigasi. Selain itu, 366 ribu kilometer jalan produksi di desa-desa telah dibangun secara bertahap melalui dana desa, mempermudah akses distribusi hasil pertanian ke pasar dan pusat pengolahan.
Hilirisasi pertanian juga menjadi fokus untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen, seperti pengolahan tebu menjadi bioetanol dan bioavtur, mendukung ketahanan energi sebagai alternatif sumber energi bersih. Distribusi pupuk disederhanakan dengan memangkas 145 regulasi, memudahkan lebih dari 14,9 juta petani mengakses pupuk bersubsidi. Pemberantasan mafia pangan dan peningkatan pendampingan petani terus digencarkan.
Gibran menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta, akademisi, dan masyarakat, untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan. Ia juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dengan inovasi, keberanian membuat terobosan, dan semangat belajar yang tinggi.
Indonesia memiliki 28 juta petani yang bergerak di berbagai sektor, didukung oleh kekayaan alam dan kesuburan tanah yang mampu menghasilkan berbagai komoditas unggulan seperti padi, sawit, kakao, kopi, jagung, tebu, dan buah-buahan tropis. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan irigasi guna mengairi 2 juta hektare lahan pertanian.
Perubahan iklim telah memicu kekeringan ekstrem, banjir, dan longsor yang merusak lahan pertanian dan mengancam kelangsungan ternak. Saat ini, 11 negara telah melakukan pembatasan ekspor pangan, dan jumlah ini berpotensi bertambah. Fasilitas pergudangan modern menjadi bagian penting untuk menjaga kualitas hasil panen dalam jangka waktu lebih lama.
Gibran mengajak seluruh elemen bangsa untuk bahu-membahu mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan, menciptakan masa depan pangan yang lebih baik dan kuat untuk Indonesia. Seperti yang Bapak Presiden Prabowo selalu sampaikan bahwa kemandirian pangan itu penting. Tidak ada satupun negara yang bisa berdiri tanpa pangan, pungkasnya. (Kabarlink/Ain)