Gencatan Gaza: Hamas Klaim Kesepakatan, Israel Bungkam?

SERANGAN ISRAEL – Asap membubung akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, pada 27 Mei 2025. ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki

JAKARTA, KABARLINK.com - Kabar terbaru dari Gaza, Hamas mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, terkait kerangka gencatan senjata. Pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, 28 Mei, menyebutkan bahwa kesepakatan ini mencakup gencatan senjata permanen, penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, serta kelancaran aliran bantuan kemanusiaan.

Menurut Hamas, kerangka kesepakatan juga melibatkan pembebasan 10 sandera Israel dan beberapa jenazah. Sebagai imbalannya, sejumlah tahanan Palestina yang telah disepakati akan dibebaskan, dengan mediator sebagai penjamin. Lebih lanjut, Hamas menyatakan bahwa komite profesional akan segera mengambil alih kendali urusan Jalur Gaza setelah kesepakatan diumumkan.

Namun, klaim Hamas ini dibantah oleh Steve Witkoff sendiri. Menurut laporan dari situs berita Axios, Witkoff membantah bahwa Hamas telah menerima proposalnya untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Situasi ini menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian mengenai prospek perdamaian di Gaza.

Seorang pejabat Hamas yang enggan disebutkan namanya sebelumnya menyatakan pada Senin, 26 Mei, bahwa Hamas telah menyetujui proposal yang diajukan oleh Witkoff. Kami telah menyetujui proposal tersebut dengan harapan dapat mengakhiri konflik ini, ujarnya.

Hingga saat ini, Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait proposal tersebut. Sementara itu, media Israel mengutip pernyataan sejumlah pejabat yang menyatakan bahwa Israel menolak proposal tersebut dan tidak akan menerimanya. Ketidakjelasan ini semakin memperburuk situasi dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan Gaza.

Hamas menegaskan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan final terhadap kerangka ini dan terus melakukan upaya signifikan untuk menghentikan perang di Jalur Gaza. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, tegas seorang juru bicara Hamas. (Kabarlink/Ain)