7 Doktor Berebut Kursi Capim Baznas Lombok Timur

LOMBOK TIMUR, KABARLINK.com – Seleksi calon pimpinan (capim) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Timur memasuki tahap wawancara. Setidaknya ada tujuh orang berlatar pendidikan doktor (S3) turut serta meramaikan proses perebutan kursi pimpinan tersebut.
Total ada 31 peserta yang ikut seleksi wawancara. Dari 31 orang peserta, akan dipilih 10 orang. Dan, dari 10 orang terpilih tersebut, nantinya akan ditetapkan menjadi 5 orang untuk diserahkan kepada Bupati Lombok Timur untuk diproses lebih lanjut.
Ketua seleksi capim Baznas, Huzaifah, menjelaskan, latar belakang peserta capim Baznas cukup beragam. Ada dari unsur masyarakat, tokoh agama, hingga pensiunan PNS. Pendidikannya pun ada yang doktor (S3), master (S2),dan sarjana (S1).
Seleksi capim Baznas mengacu pada Surat Keputusan Bupati Kabupaten Lombok Timur Nomor:100.3.3.2/154/Kesra/2025 Tentang pembentukan calon pimpinan Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Lombok timur.
Pendaftarannya dibuka pada 17 Maret -25 April 2025. Proses seleksi administrasi dan penentuan kelengkapan dokumen telah dilaksanakan. Pada Senin 5 -7 Mei 2025 digelar tes wawancara dan tulis. Sesuai jadwal, pada Kamis, 8 Mei 2025, hari ini berlangsung rapat tim seleksi. Pengumuman hasil seleksi rencananya pada 9 Mei 2025.
Penyampaian hasil seleksi ke Bupati Lombok Timur pada 14 Mei 2025. Langkah berikutnya, bupati akan menyampaikan usulan ke Baznas RI.Terakhir, pengukuhan capim terpilih digelar pada 20 Juni 2025. “Seleksi capim Baznas kali ini seperti pertarungan tim sepakbola yang memasuki bapak final,” kata Huzaifah.
Satu di antara peserta seleksi capim, Zaini, pensiunan PNS, mengatakan, dirinya termotivasi ikut seleksi capim untuk melakukan perubahan pada tata kelola Bazda di Kabupaten lombok Timur. “Saya ikut seleksi ini untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah agar pengelolaan zakat bisa profesional,” katanya.
Mantan Kepala Dispora dan mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Timur tersebut ingin mewujudkan Lotim Smart sebagaimana misi Bupati dan WakilBupati.
Seorang peserta seleksi lainnya, Nurmasih, mengungkap, meskipun peserta seleksi sudah senior, namun pemikiran harus smart. “Umur boleh tua, tapi pikiran harus smart. Aktivitas masa pensiun lebih bermanfaat,”ujarnya.
Di usia yang tidak lagi muda, kata dia, semangat membangun harus terus terjaga. Maka, seleksi capim ini untuk menyalurkan kebiasaan kerja,sebagaimana dikala masih aktif jadi aparatur sipil negara. “Semoga yang dinyatakan lulus dan ditetapkan menjadi capim bisa menjalankan amanah dengan baik dan memiliki kesamaan visi dan misi untuk membangun Lombok Timur Smart,” ungkapnya. (Kabarlink/Lalu Jamiri)