Reformasi Polri: Ganti Kapolri Tak Cukup
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2853426/original/065706300_1563172222-anggota-polisi.jpg)
Ilustrasi Polri. Foto: Liputan6/polri.go.id
KABARLINK.COM, JAKARTA - Reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih menjadi bahan perdebatan di kalangan pengamat dan masyarakat. Menurut para ahli, sekadar mengubah posisi Kapolri saja tidak akan cukup untuk membawa perubahan yang signifikan.
ISSES (Institut Studi Sosial dan Politik) menyatakan bahwa untuk mencapai transformasi yang diinginkan, diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif.
"Kita tidak bisa hanya berganti Kapolri dan berharap semuanya akan berubah. Ini adalah proses yang kompleks dan memerlukan dukungan sistemik," jelas Direktur ISSES, Dr. Rahmad Syah. Ia menambahkan, reformasi harus mencakup pembaruan dalam struktur organisasi, penguatan integritas, serta pemenuhan hak asasi manusia.
Dr. Rahmad juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan kepolisian. "Masyarakat harus terlibat dalam proses pengawasan, agar Polri tidak terjebak dalam praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip demokrasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, kebutuhan akan reformasi yang menyeluruh dan berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Masyarakat menunggu bukti nyata dari setiap rencana reformasi yang dicanangkan, agar kepercayaan publik terhadap Polri dapat pulih dan semakin kuat di masa mendatang. (kabarlink.com)
Begitulah penjelasan mendetail tentang reformasi polri ganti kapolri tak cukup dalam hukum yang saya berikan Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Silakan share kepada rekan-rekanmu. jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.