Wisuda di Universitas Muhammadiyah Papua: Menggali Potensi, Mengabdi untuk Negeri

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

WISUDA - Rapat terbuka senat Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) dalam rangka wisuda program sarjana di Grand Abe Hotel Jayapura, Rabu (14/05/ 2025). Foto: Abu Nawas


JAYAPURA, KABARLINK.com - Inklusivitas pendidikan mewarnai pelaksanaan rapat terbuka senat Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) dalam rangka wisuda program sarjana di Grand Abe Hotel Jayapura.

Peserta wisuda terdiri atas 88 persen mahasiswa asli Papua,selebihnya adalah wisudawan non-Papua. Pelaksanaan rapat terbuka menjadi istimewa dan menarik perhatian karena kehadiran Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, S.IP, yang mendampingi putrinya yang ikut diwisuda.

Dalam laporan akademiknya, Rektor UM Papua, Dr. Andy Dwi Bayu Bawono, SE., M.Si., Ph.D, menyampaikan, ada tiga mahasiswa lulus dengan predikat “cumlaude” dan satu orang wisudawan lulus tercepat.

Pada kesempatan itu, beliau mengingatkan visi misi UM-Papua, “Unggul, Berbudaya, dan Berwawasan Lingkungan.” Sejalan dengan visi misi tersebut, beliau mengatakan, “Para wisudawan kelak menjadi agen perubahan dan pelopor pembangunan.”

Sementara itu, Kepala LLDIKTI wilayah XIV Papua, Papua Barat, Dr. Suriel S.Mofu, S.Pd., M.Ed.,TEFL., M. Phil., menyentil sedikit tentang inklusivitas pendidikan di UM Papua dengan berseloroh, “Grand Abe Hotel yang terang menjadi gelap karena para wisudawannya adalah anak asli Papua.” Beliau kemudian menukil lagu, “Hitam Kulit, Kering Rambut, Aku Papua.”

Setelah itu, dirinya mengungkap latar belakang perubahan status Stikom menjadi UM Papua karena torehan prestasinya sebagai PerguruanTerbaik di Tanah Papua pada tahun 2017/2018.

Terkait dengan jumlah lulusan yang membludak, siap bekerja,tetapi belum terakomodir, dirinya berpesan, “Jangan menjadi pencari kerja, tetapi menjadilah pencipta kerja!”

Beliau menawarkan solusi dan motivasi spritual agar selalu mendekatkan diri pada Tuhan, dengan berdoa, ”Tuhan beritahu saya, apa yang harus saya kerjakan, atau apa yang Tuhan ingin aku kerjakan?” Selebihnya,adalah “Manfaatkan waktu secara maksimal dan produktivitas!,” ujarnya.

Melalui pesan virtualnya, Ketua Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiadji, M.Si., mengajak seluruh civitas akademika memakmurkan kajian-kajian akademik yang memajukan bangsa.

Dalam kesempatan itu pula, beliau meminta, ”Para lulusan tidak semua harus berharap menjadi ASN, tidak semua berharap menjadi pegawai pemerintah, tetapi hendaknya bersedia menjadi pegawai swasta dan mengkreasikan pekerjaan-pekerjaan mandiri.”

Terkait dengan perubahan yang begitu cepat dalam semua sisi kehidupan, beliau berharap agar UM Papau untuk berusaha menyusun kurikulum yang dapat mengadaptasi dan menjawab tantangan, dan mengakomodir tuntutan pekerjaan-pekerjaan kemandirian.

Selain itu, juga dirinya menyampaikan bahwa perubahan serba cepat dan tidak menentu, hanya dapat dijawab sikap pembelajar penuh semangat.

Perlu diketahui, rapat senat terbuka UM Papua diselingi dengan penyerahan penghargaan kepada mahasiswa berpredikat “cumlaude”, yakni Yani Misnawati, Evi Lestari, dan Nurul Ashfia Bahari. Sedangkan mahasiswa berprestasi lulusan tercepat yaitu Naksom Kotouki, serta penyerahan SK Lektor Kepala kepada Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom. (Kabarlink/ Abu Nawas)

 

 

 

Type above and press Enter to search.