RK dan BJB: Kisah Korupsi yang Mengguncang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5157675/original/085025900_1741611520-20250310-Ridwan_Kamil-HEL_2.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membantah keras keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi di Bank BJB senilai Rp222 miliar. Bantahan ini muncul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediamannya di Bandung pada Senin, 10 Maret 2025.
Penggeledahan tersebut, menurut KPK, terkait dengan dugaan mark-up anggaran belanja iklan di bank tersebut. Meski demikian, Ridwan Kamil menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima laporan mengenai dugaan penyimpangan anggaran selama menjabat sebagai Gubernur. Ia menjelaskan bahwa sebagai pemegang fungsi ex-officio di Bank BJB, ia hanya menerima laporan umum dari Kepala Biro BUMD atau komisaris.
“Saya baru mengetahui adanya dugaan mark-up anggaran ini dari pemberitaan media,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/02/2025), usai menghadiri acara Climate Talk.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, telah membenarkan penggeledahan rumah Ridwan Kamil. KPK saat ini tengah menyelidiki aliran dana dan potensi keterlibatan berbagai pihak dalam kasus ini. Ridwan Kamil, melalui kuasa hukumnya, menyatakan kesiapannya untuk kooperatif dengan proses hukum yang sedang berjalan.
Ridwan Kamil juga membantah kabar yang beredar mengenai penyitaan deposito senilai Rp70 miliar yang disebut-sebut miliknya. Ia menjelaskan bahwa beberapa unggahan di Instagram-nya yang hilang disebabkan oleh pembersihan akun dari followers bot, dan tidak ada kaitannya dengan kasus ini.
Meskipun namanya terseret dalam kasus ini, Ridwan Kamil mengaku tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, meskipun mengurangi aktivitasnya di media sosial. Ia berharap agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan objektif, sehingga kebenaran dapat terungkap.
KPK belum memberikan keterangan lebih rinci terkait temuan barang bukti dan perkembangan penyelidikan. Namun, dipastikan bahwa proses penyelidikan akan terus berlanjut hingga menemukan titik terang dan menetapkan tersangka jika memang terbukti ada pelanggaran hukum. Publik diharapkan untuk bersabar dan tidak berspekulasi, serta menunggu hasil penyelidikan resmi dari KPK.
Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat yang cukup populer. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum menjadi krusial untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penegak hukum.