Puan Nahkodai Sidang OKI: Islam, Kekuatan Dunia?

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani, memimpin jalannya sidang Komite Umum (General Committee) Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), sebuah konferensi yang mempertemukan parlemen dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerjasama antar negara muslim.

Dengan bangga, Puan Maharani menyambut hangat kehadiran delegasi parlemen dari berbagai negara OKI. Agenda utama konferensi kali ini adalah membahas PUIC Silver Jubilee – Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience, sebuah tema yang relevan dengan tantangan global saat ini.

Sidang ini tidak hanya memilih Biro Pimpinan Konferensi PUIC ke-19, tetapi juga menyepakati agenda dan program kerja Komite Umum PUIC ke-26. Laporan kerja organisasi juga menjadi fokus utama dalam aktivitas terkait Komite Umum PUIC.

Setelah melalui sesi penyampaian pendapat yang konstruktif, sidang dilanjutkan dengan pemilihan komposisi Kepemimpinan Biro untuk Konferensi PUIC ke-19. Komposisi ini terdiri dari Presiden Konferensi, dua Wakil Ketua, dan seorang Rapporteur (pelapor).

“Saya meminta persetujuan peserta untuk merekomendasikan nama-nama tersebut untuk disetujui sebagai anggota Biro Pimpinan Konferensi PUIC ke-19,” ujar Puan, yang disambut persetujuan serentak dari peserta sidang.

Puan Maharani menekankan pentingnya organisasi antarparlemen negara Islam ini dalam memperkuat solidaritas antarparlemen dan umat. Perjalanan panjang PUIC sejak didirikan menjadi bukti komitmen terhadap tujuan tersebut.

Sidang ke-26 Komite Umum PUIC ini menjadi istimewa karena DPR RI bertindak sebagai tuan rumah Konferensi PUIC ke-19. Delegasi parlemen dari 37 negara anggota OKI turut hadir dalam acara ini.

Puan juga memberikan apresiasi kepada Presiden PUIC ke-18 atas kepemimpinannya dalam menavigasi kepentingan organisasi dalam berbagai agenda global. Kontribusi ini sangat berharga dalam sejarah PUIC.

Sebagai tuan rumah, Puan Maharani akan memimpin jalannya Konferensi PUIC ke-19, sesuai dengan Pasal 4 Statuta PUIC. Ia menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi kepada seluruh pimpinan dan delegasi parlemen negara-negara anggota Parlemen OKI yang hadir di Jakarta.

Perayaan ke-25 PUIC (silver jubilee) menjadi momentum untuk menata kembali organisasi parlemen dan antarparlemen. Puan mengajak seluruh anggota untuk menavigasi kepentingan politik global dan memperkuat soliditas antarnegara anggota OKI.

“Topik ini menjadi pilihan sebagai upaya kita melihat dan membangun ke dalam, baik sebagai negara, parlemen, maupun organisasi PUIC, agar dapat berkontribusi lebih baik ke umat dan publik serta dunia,” jelas Puan.

Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 500 anggota delegasi, termasuk dari negara-negara observer. Puan mengingatkan bahwa Islam pernah mencapai masa kejayaan dan keemasan, melahirkan filsuf, ilmuwan, dan insinyur yang berkontribusi pada perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia.

Namun, Puan mengakui bahwa tantangan domestik dan global saat ini membayangi negara muslim dan negara berpenduduk muslim mayoritas. Ia mengajak untuk menampilkan peran sebagai kelompok yang diperhitungkan di dunia.

Sejak pembentukan pada tahun 1999 dan beroperasi sejak tahun 2000, PUIC telah melakukan banyak hal. Puan menekankan bahwa Islam adalah peradaban yang menghargai keberagaman dan pluralisme, sebagaimana tercermin dalam Piagam Madinah.

Dalam sidang ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PUIC Mouhamed Khouraichi Niass dan Presiden PUIC ke-18, Adama Bictogo, turut menyampaikan pandangan mereka.

“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, pertemuan ke-26 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) General Committee saya nyatakan dibuka,” kata Puan, menandai pembukaan sidang dengan ketukan palu sidang sebanyak 3 kali.

Puan juga menyinggung mengenai umat muslim di dunia yang mencapai dua miliar penduduk, serta pentingnya menyediakan pelayanan publik yang baik, transparan, dan akuntabel.

Konferensi PUIC ke-19 akan dibuka nanti malam dan rencananya akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. Puan juga dijadwalkan menerima estafet presidensi PUIC dari Ketua Parlemen Pantai Gading.

“Sebagai tanda berakhirnya rapat ini, maka, saya nyatakan rapat PUIC General Committee ke-26 ditutup,” pungkas Puan, mengakhiri sidang dengan ketukan palu sidang. .(Kabarlink/Ain)

Type above and press Enter to search.