Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor: Mewujudkan Goal dengan Diferensiasi Ekstra dan Ekstrem

Pelantikan Rektor - Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor di Rusunawa UM Papua Muara Tami Holtekamp, Selasa (02/09/2025), sekitar pukul 10.00 WIT. Rektor terpilih adalah Dr. Rustamadji, M.Si.
KABARLINK.COM, JAYAPURA - Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) menyelenggarakan Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor di Rusunawa UM Papua Muara Tami Holtekamp. Meski, letaknya di luar kota, Rusunawa UM Papua mudah diakses. Apalagi, bendera Muhammadiyah dan umbul-umbul berderet rapi sepanjang jalan menuju lokasi. Panitia pelaksana pun sibuk berbenah, mulai dari bersih-bersih, penataan podium, meja dan kursi tamu, dan hingga pengecekan sound system.
Keakraban dan wajah “sumringah” mewarnai suasana pertemuan para tetamu elit pimpinan pusat dan tuan rumah beserta undangan lainnya. Sementara di beberapa pojok, temu kangen sesama teman dan keluarga yang lama tak berjumpa. Senyum gembira, tawa meledak mengiringi percakapan mereka.
Selasa (02/09/2025), sekitar pukul 10.00 WIT, suara merdu nan mendayu dari “Master of Ceremony”. Ratusan pasang mata memusat dan bersiap mengikuti acara dengan tertib. Suasana ruangan menjadi hening penuh hikmat, dan acara dibuka dengan membaca basmalah. Lantunan ayat suci al-Qur’an, lagu Indonesia Raya, dan mars Muhammadiyah, menggiring segenap jiwa dan rasa merasakan kehadiran illahi. Dalam segenap tindakan, menuntun semangat untuk senantiasa menginternalisasi dan mengamalkan nilai luhur nan mulia.
Usai pembacaan SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah, prosesi pelantikan, janji, dan penandatangan berita acara, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sebagai rektor terpilih, Dr. Rustamadji, M.Si membuka sambutan dengan kalimat sakti yang dikutip dari Mars Muhammadiyah, yakni “Sami’naa wa atho’naa” - aku dengar dan aku taat. Dijelasknnya bahwa rangkap jabatan rektor dua universitas (Unimuda Sorong dan UM Papua) memiliki dua nilai, yaitu sebagai tugas dan amanah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dirinya menegaskan,“Menolak tugas adalah dapat menjadi preseden buruk bagi generasi yang akan datang.”
Dr. Rustamadji. M.Si, yang sejatinya masih menjabat sebagai rektor aktif di Unimuda Sorong menyadari bahwa tugas yang diembannya adalah sangat berat, sementara waktunya sangat singkat. Oleh karena itu, dalam rangka menunaikan tugas dan tanggung jawab, Rustamadi, demikian sapaan akrabnya, telah menyiapkan tim work yang kompak dan kuat. Dimana mereka telah terlatih dan terbukti “menggemilangkan” Unimuda Sorong ke seluruh antero negeri, bahkan luar negeri.
Prinsip kerja mereka adalah pantang mengeluh- pantang mendiskusikan orang – pantang mendiskusikan kejadian. Spirit kerja mereka adalah mendiskusikan gagasan untuk diimplementasikan. “Kebiasaan mengeluh akan mengubah identitas sebagai pengeluh, menjadikan segala sesuatu sabagai bahan keluhan yang mengasyikkan.”
Dalam keterangannya lebih lanjut, tim work akan langsung bekerja dengan melakukan pemetaan masalah baik secara administrasi, secara sistem, dan secara fisik- termasuk lokasi kampus. Pasca pemetaaan, jajaran UM Papua diundang ke Unimuda Sorong untuk melakukan “study tiru”. Hasilnya, akan dijadikan sebagai bahan diskusi dalam rangka penataan kebijakan.
Pada akhir sambutannya. Dr. Rustamadji. M.Si., yang juga seorang motivator ulung, memberikan gambaran mengenai golongan yang beruntung. Dirinya menukil ayat 104 dari Surat Ali Imron bahwa orang beruntung itu adalah mereka yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dan esok lebih baik daripada hari ini. Ditambahkannya, bahwa ada tiga syarat untuk menjadi golongan beruntung: berorganisasi secara solid, menebarkan kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Dalam konteks ini, Rustamadji mengingatkan bahwa keberhasilan berbanding lurus dengan tingkat keikhlasan (bermuhammadiyah).
Pada kesempatan terpisah, melalui wawancara khusus, Rustamadji menambahkan sugesti dan spirit bahwa pencapaian tujuan (goal) harus dibarengi dengan kecepatan tinggi, serta berdiferensiasi ekstra dan ekstrem. Untuk pencapaian tujuan, lebih lanjut, ia menambahkan sebuah analogi, “manajemen RT”. Uraiannya kemudian, bahwa dalam "manajemen RT", apabila ada seorang tokoh yang vokal dan berpengaruh, tidak setuju dan menolak, maka segala program tidak dapat dijalankan. Dirinya berprinsip, perbedaan tetap dihargai, program yang telah disusun dan disepakati tetap dijalankan. “Tidak setuju, silahkan. Tapi, jangan mengganggu, jangan merecoki!
Sebelum wawancara diakhiri, Rustamadji menyampaikan obsesi yang dinamainya, “Misteri Angka 23”. Pada usia ke-23, Unimuda Sorong (± 2 tahun lagi) harus menjadi universitas sesungguhnya, dengan kriteria prodi yang banyak (minimal 30 prodi) dan berkeunggulan, memiliki kampus modern, tersedia program pasca dan doktoral, profesi apoteker, profesi kedokteran. Luar biasa.
Semoga kegemilangan Unimida Sorong dapat direplikasikan di UM Papua. (Abu Nawas, Jurnalis Warga dari Kota Jayapura Tanah Papua)
Demikianlah pelantikan dan serah terima jabatan rektor mewujudkan goal dengan diferensiasi ekstra dan ekstrem telah saya bahas secara tuntas dalam humaniora Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca selalu berinovasi dan jaga keseimbangan hidup. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. Terima kasih
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.