Juni Spesial: Prabowo-Mega Akrab di Hari Pancasila

SAID ABDULLAH – Said Abdullah. Foto: Dok. PDIP Jatim
JAKARTA, KABARLINK.com - Momen kebersamaan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, menuai apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah.
Menurut Said Abdullah, kebersamaan ini merupakan modal penting bagi pemerintah ke depan dalam membangun stabilitas politik dan melaksanakan pembangunan. "Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pentingnya kita sebagai bangsa untuk bersatu, agar menjadi bangsa yang kuat, menghadapi berbagai tantangan kebangsaan dan kenegaraan yang tidak mudah," ujarnya.
Said menambahkan bahwa hubungan baik antara Prabowo dan Megawati sudah terjalin sejak lama, terutama dalam urusan strategis yang menyangkut ideologi negara Pancasila. Ia juga menyoroti bagaimana para tokoh politik bangsa di masa lalu, meskipun berbeda haluan, tetap bisa menjaga silaturahmi dan saling menghormati.
Dahulu banyak tokoh-tokoh politik bangsa yang berbeda haluan politik, berbeda dalam menempuh jalan kebijakan, namun mereka semua bisa berhubungan baik, menjaga silaturahmi, bahkan saling tunjuk untuk menjadi imam sholat berjamaah bersama, kata Said, mencontohkan bagaimana Buya Hamka menjadi imam sholat jenazah Presiden Soekarno, meskipun hubungan politik mereka berdua cukup keras.
Said juga mengapresiasi sikap Prabowo yang menempatkan Megawati sebagai tamu kehormatan. Dalam hemat saya itu wujud kenegarawanan beliau berdua. "Kita semua tahu Ibu Mega dan Pak Prabowo bersahabat sejak lama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa bulan Juni memiliki makna spesial bagi PDI Perjuangan, karena merupakan bulan kelahiran ideologi dan pemimpin besar bangsa. "Bagi PDI Perjuangan bulan Juni adalah bulan yang spesial, bulan yang bersejarah atas lahirnya ideologi dan pemimpin besar bangsa dan negara ini," tegasnya.
Ia meyakini bahwa Megawati dan Prabowo, sebagai tokoh yang sama-sama nasionalistis, memiliki keterhubungan batiniah, terutama atas panggilan sejarah dan kebutuhan masa depan Indonesia. Dan sebagai tokoh yang sama sama nasionalistis, Ibu Mega dan Presiden Prabowo tentu tersambung secara batiniah, terutama atas panggilan sejarah, dan kebutuhan masa depan Indonesia, pungkasnya. (Kabarlink/Ain)