Jokowi Magnet PSI, Bos PPI Sindir Golkar-PPP

Pengamat Politik - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan analisisnya terkait kedekatan Jokowi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Foto: detik.com

JAKARTA, KABARLINK.com - Isu mengenai arah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca tidak lagi menjabat terus menjadi perbincangan hangat. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan analisisnya terkait kedekatan Jokowi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Adi, PSI sejak awal menjadikan Jokowi sebagai kiblat politiknya. Itu kiblat politiknya hanya dengan Jokowi, ujarnya, Minggu (8/6/2025). Ia menambahkan bahwa kedekatan ini menciptakan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.

Adi juga menyoroti gestur dan pernyataan Jokowi yang cenderung lebih condong ke PSI dibandingkan partai lain. Satu-satunya hari ini kalau kita mendengarkan statement Jokowi sehari dua hari, saya kira Jokowi lebih ingin bersama dengan PSI, tegasnya.

Menanggapi isu Jokowi yang diusulkan menjadi calon ketua umum (caketum) PPP, Adi berpendapat bahwa banyak figur lain di PPP yang lebih kompeten. Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi, jelasnya.

Jokowi sendiri telah memberikan tanggapannya terkait isu tersebut. Saya di PSI saja lah, kata Jokowi singkat saat ditemui di kediamannya di Solo, Jumat (6/6).

Sementara itu, Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, menegaskan bahwa partainya tidak pernah secara formal melamar Jokowi untuk menjadi caketum. Itu adalah hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. PPP secara institusional juga tidak pernah melamar Pak Jokowi menjadi caketum PPP, ungkap Tamliha, Minggu (8/6).

Tamliha menambahkan bahwa PPP memiliki stok calon ketua umum yang cukup untuk Muktamar yang akan digelar pada bulan September mendatang. Kami punya stok dan waktu yang cukup untuk mematangkan caketum PPP yang Insyaallah akan digelar Muktamar bulan September yang akan datang, tuturnya.

Dengan demikian, spekulasi mengenai masa depan politik Jokowi masih terus bergulir, namun sinyal kuat mengarah pada kedekatannya dengan PSI. Waktu akan menjawab kemana arah politik Jokowi selanjutnya. (Kabarlink/Ain)