Jatim Berantas Preman: Ribuan Kasus Terungkap!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5216679/original/088258300_1747017240-73f7c252-5bbc-4bb3-b839-2344e68c9ee6.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Pemerintah semakin gencar memberantas premanisme dan organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan. Langkah ini diambil sebagai wujud komitmen dalam menjaga stabilitas nasional, kepastian hukum, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal (Purn) Budi Gunawan, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu menindak tegas segala bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang mengganggu ketertiban umum dan menghambat investasi. Beliau juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dengan melaporkan segala bentuk aksi premanisme kepada pihak kepolisian.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kemenko Polkam, Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto, menambahkan bahwa komitmen bersama dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam memberantas premanisme. Jangan sampai terganggu dengan keberadaan ormas yang memanfaatkan aksi premanismenya, tegasnya.
Polda Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu garda terdepan dalam pemberantasan premanisme. Dalam 10 hari terakhir, Polda Jatim telah menangani 1.200 kasus premanisme. Karo Ops Polda Jatim, Kombes Jimmy Agustinus Anes, melaporkan bahwa 276 kasus di antaranya telah naik ke penyidikan, sementara sisanya merupakan tindak pidana ringan yang akan dilakukan pembinaan.
Operasi Pekat II Semeru 2025 yang digelar Polda Jatim akan terus dilanjutkan menjadi kegiatan operasi rutin yang ditingkatkan. Kombes Jimmy juga meninjau langsung titik kerawanan di Provinsi Jatim, seperti pelabuhan, daerah industri, dan pusat ekonomi pada 11-12 Mei 2025.
Polda Jawa Tengah (Jateng) dan 35 Polres jajaran juga menggelar operasi pemberantasan premanisme serentak pada Sabtu (10/5) malam hingga Minggu dini hari. Kepala Biro Operasi Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Basya Radyananda, menyebutkan bahwa para pelaku yang diringkus antara lain pelaku tawuran, balap liar, juru parkir liar, pengamen, serta sejumlah orang yang mabuk di tempat umum. Selain itu, terdapat pula 18 pemabuk dan enam penjual minuman beralkohol yang diamankan.
Operasi pemberantasan premanisme ini bertujuan untuk menciptakan situasi kondusif bagi investasi dan dunia usaha, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk membangun investasi yang bagus di dalam dan luar negeri. Pemerintah berharap, dengan terciptanya keamanan dan kepastian hukum, iklim investasi di Indonesia akan semakin menarik dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (Kabarlink/Ain)