Hari
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jakarta Berdarah: Remaja Tawuran, Ruang Sosial Terkoyak?

img

JAKARTA, KABARLINK.com - Krisis ruang sosial di Jakarta disinyalir menjadi salah satu pemicu utama maraknya tawuran pelajar. Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengungkapkan bahwa hilangnya ruang interaksi fisik dan digantikan oleh dunia virtual, menciptakan generasi yang kurang memiliki ikatan emosional.

“Jakarta krisis ruang sosial, Jakarta itu sudah sangat terbatas untuk ruang interaktif. Jadi banyak orang tidak mengenal, tidak mengenal siapa temannya, tidak pernah ada ikatan-ikatan emosional antar warga,” ujar Yayat.

Menurutnya, interaksi yang kini didominasi oleh grup percakapan di WhatsApp dan media sosial justru berpotensi memicu konflik. Di dunia maya, orang cenderung lebih mudah melontarkan ujaran kebencian tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.

Tekanan Ruang dan Provokasi Medsos

Kepadatan penduduk di Jakarta, terutama di kawasan seperti Jakarta Pusat dengan lebih dari 16.000 jiwa per kilometer persegi, juga menjadi faktor yang memperparah situasi. Yayat menjelaskan bahwa tekanan ruang yang sempit dapat menimbulkan depresi dan stres yang besar.

“Lingkungan yang padat penduduk itu tekanan ruang yang sempit menimbulkan ruang depresi dan ruang stres yang besar. Bagaimana orang yang tertekan dalam ruang itu penyaluran energinya pakai apa. Makanya konflik itu akan menjadi semacam penyaluran energi ditambah dengan provokasi melalui media sosial,” jelasnya.

Ruang Kontemplasi yang Hilang

Yayat menekankan pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau dan ruang kontemplasi sebagai tempat healing dan membangun relasi sosial yang sehat. Namun, ruang-ruang tersebut kini telah tergantikan oleh ruang virtual.

“Sekarang ruang-ruang itu tergantikan oleh ruang virtual, ruang WhatsApp, ruang medsos. Orang kehilangan tempat healing, kehilangan ruang kontemplasi,” kata Yayat.

Solusi Komprehensif dan Keterlibatan Langsung

Yayat mengkritik pendekatan pemerintah yang kerap normatif dan tidak menyentuh realitas di lapangan dalam menyelesaikan persoalan tawuran. Menurutnya, dialog dengan tokoh masyarakat saja tidak cukup. Pemimpin Jakarta harus turun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan pelaku dan korban tawuran.

“Gubernurnya turun langsung ke gang-gang tanyain. Kalau musyawarah di kantor nggak bisa. Jangan tanya sama tokoh-tokohnya aja,” tegasnya.

Yayat juga menilai bahwa pemimpin Jakarta harus berani menindak tegas pelaku tawuran, termasuk mencabut bantuan sosial yang mereka terima. Hal ini dinilai perlu untuk memberikan efek jera dan mencegah aksi tawuran terulang kembali.

Tindakan Tegas dan Efek Jera

“Kalau perlu yang berantem-berantem itu, yang suka itu, cabut itu bantuan BPJS-nya, cabut itu bantuan Jakarta Pintarnya, cabut itu bantuan-bantuan yang terkait sosialnya. Untuk apa Bayar-bayar mereka dibantu sosial ternyata kerjaannya hanya ingin melukai dan bikin onar,” tandasnya.

Kasus tawuran pelajar di Jakarta menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih serius menangani krisis ruang sosial dan dampak negatif media sosial. Pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak, serta tindakan tegas terhadap pelaku, diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah ini.(Kabarlink/Ain)

Begitulah uraian komprehensif tentang jakarta berdarah remaja tawuran ruang sosial terkoyak dalam terkini yang saya berikan Saya berharap Anda terinspirasi oleh artikel ini tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. terima kasih atas perhatian Anda.

© Copyright 2025 kabarlink.com All rights reserved
Added Successfully

Type above and press Enter to search.