Awaydays Damai: Kisah Indah di Liga 1

JAKARTA, KABARLINK.com - PSSI tetap memberlakukan larangan tur tandang bagi suporter di BRI Liga 1 musim 2024/2025. Meskipun demikian, semangat para pendukung untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka di kandang lawan tidak pernah padam.

Tur tandang seringkali menjadi momen spesial bagi suporter, bukan hanya untuk mendukung tim, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berwisata ke daerah lain. Ini menjadi kombinasi antara kecintaan pada sepak bola dan keinginan untuk menjelajahi berbagai wilayah di Indonesia.

Namun, perlu diingat bahwa tur tandang memiliki risiko. Klub yang suporternya melanggar aturan dapat dikenakan denda oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI, biasanya sebesar Rp25 juta. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi suporter sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan mendukung timnya.

Contohnya, kedatangan The Jakmania, pendukung Persija Jakarta, disambut hangat oleh Bonek, suporter Persebaya Surabaya. Kedua kelompok suporter ini menunjukkan sikap persahabatan dan sportivitas yang tinggi. Bahkan, The Jakmania membentangkan spanduk bertuliskan Bawa Adem, sementara Bonek memasang spanduk bertuliskan Unjung Unjung, Sepak Bola Adalah Alat Pemersatu Bangsa.

Dukungan ribuan Bonek di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada pekan ke-28 BRI Liga 1 terbukti memberikan semangat tambahan bagi Persebaya. Tim berjuluk Bajul Ijo tersebut berhasil bangkit dari ketertinggalan dan menahan imbang Persija dengan skor 1-1.

Persebaya menjelaskan bahwa Unjung-unjung memiliki makna mendalam, yaitu sebagai simbol persatuan dan persaudaraan. Sepak bola, dalam hal ini, menjadi alat untuk mempererat tali silaturahmi antar suporter dan seluruh bangsa Indonesia.

Penting untuk dicatat: Meskipun larangan tur tandang masih berlaku, semangat dan kreativitas suporter dalam mendukung tim kesayangan tidak pernah surut. Mereka terus mencari cara untuk memberikan dukungan positif, baik di dalam maupun di luar stadion.