WNI Terlindungi: Kala Konflik India-Pakistan Membara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5238199/original/006481600_1748680680-headline_artikel_lip6__1_.jpg)
POLITISI PEREMPUAN - Politisi perempuan PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: net
JAKARTA, KABARLINK.com - Konflik yang terjadi antara India dan Pakistan, yang sayangnya merenggut nyawa anak-anak, telah menyentuh hati Ketua DPR RI, Puan Maharani. Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak demi keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di tengah ketegangan tersebut.
Meskipun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi dan Islamabad menyatakan bahwa seluruh WNI dalam keadaan aman, Puan tetap meminta pemerintah untuk menyiapkan rencana evakuasi jika situasi memburuk. Pemerintah harus memastikan keamanan warga kita, baik di India maupun Pakistan, tegas Puan pada Kamis, 8 Mei 2025.
Puan juga mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan masyarakat internasional untuk memfasilitasi perundingan damai. Sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia memiliki kepentingan dalam menjaga perdamaian kawasan. Parlemen Indonesia siap terlibat melalui diplomasi parlemen dan multilateral untuk mendukung proses perdamaian yang berkelanjutan.
Sebagai negara sahabat dan mitra strategis, Indonesia berharap India dan Pakistan menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog bermartabat dan adil, dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan, hukum internasional, serta perlindungan terhadap warga sipil, papar Puan.
DPR RI juga menyampaikan solidaritas terhadap seluruh korban jiwa dan keluarga yang terdampak. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat ada 74 WNI di wilayah Pakistan dan 11 WNI di Kashmir, India, dua di antaranya adalah anak-anak. Kalau memang berdasarkan mitigasi keadaan sudah sangat genting, proses evakuasi WNI dapat dilakukan dari kedua negara, ujarnya.
Apalagi otoritas setempat sudah mengimbau evakuasi warga, dan ada warga-warga kita yang berada di wilayah serangan. Jangan sampai Negara terlambat menyelamatkan warganya, imbuh Puan. Ia juga meminta Kemenlu dan KBRI untuk menyiagakan tenaga medis. Kesehatan mereka harus diperhatikan, jangan sampai ada WNI yang sakit saat proses evakuasi.
Puan menekankan bahwa setiap nyawa yang hilang adalah luka bagi kemanusiaan. Di manapun WNI berada, keselamatan mereka harus menjadi prioritas, tegasnya. Ia menilai konflik berkepanjangan di Kashmir menjadi titik rawan yang mengancam stabilitas kawasan.
Tidak ada kemenangan dalam perang yang menelan korban sipil. Kami berharap agar kedua negara segera menghentikan serangan dan aksi-aksi militer agar tidak lagi ada korban tak bersalah berjatuhan, tutup Puan. (Kabarlink/Ain)