Trump dan Tarif Impor: Kisah di Balik Angka
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5179949/original/064341200_1743673280-673x373_01__5_.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Pada tanggal 3 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif timbal balik terhadap lebih dari 185 negara dan wilayah di seluruh dunia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perdagangan baru yang bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan merespons kebijakan perdagangan negara lain yang dianggap tidak adil.
Menurut pernyataan resmi, tarif baru yang dikenakan oleh AS umumnya sekitar separuh dari tarif yang diklaim oleh pemerintahan Trump telah dikenakan oleh negara-negara tersebut terhadap produk-produk Amerika. Namun, Trump menekankan bahwa perhitungan ini tidak hanya mencakup tarif impor, tetapi juga hambatan perdagangan non-moneter dan kebijakan lain yang dianggap sebagai bentuk manipulasi ekonomi.
Pengumuman tersebut disampaikan di Rose Garden, Gedung Putih, dan disiarkan oleh CNBC. Trump menyatakan, Kami akan mengenakan tarif sekitar setengah dari yang mereka kenakan kepada kami.
Tim Gedung Putih juga membagikan infografis melalui media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan akun @RapidResponse47, yang merinci tarif yang dikenakan oleh berbagai negara terhadap produk AS. Infografis tersebut membandingkan tarif yang ada dengan tarif baru yang akan diberlakukan oleh AS sebagai respons.
Kebijakan ini menandai perubahan signifikan dalam pendekatan perdagangan AS dan berpotensi memicu respons dari negara-negara yang terkena dampak. Dampak jangka panjang dari tarif timbal balik ini terhadap ekonomi global masih belum pasti, tetapi diperkirakan akan memicu negosiasi perdagangan lebih lanjut dan berpotensi meningkatkan ketegangan perdagangan internasional.
Tabel Perbandingan Tarif (Contoh):
Negara | Tarif Saat Ini ke AS | Tarif Baru AS ke Negara Tersebut |
---|---|---|
Uni Eropa | X% | X/2% |
Negara Lain | Y% | Y/2% |