Soeharto Pahlawan Nasional? Alur Panjang Usulan Dimulai

JAKARTA, KABARLINK.com - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan proses pengajuan gelar pahlawan nasional, termasuk usulan untuk Presiden Soeharto, dimulai dari aspirasi masyarakat. Hal ini disampaikan usai menghadiri acara halalbihalal di Jakarta.
Menurut Mensos, usulan tersebut bermula dari seminar dan diskusi publik yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh setempat dan sejarawan. Seminar ini membahas tokoh yang diusulkan, sebelum diajukan sebagai kandidat pahlawan nasional.
Kementerian Sosial, melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, akan membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti semua usulan nama pahlawan nasional yang masuk. Tim ini akan terdiri dari akademisi, sejarawan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Prosesnya melibatkan beberapa tahapan. Usulan dari masyarakat akan dibahas di tingkat kabupaten/kota, kemudian diajukan ke gubernur jika disetujui. Setelah melalui seminar di tingkat provinsi, usulan tersebut baru disampaikan ke Kementerian Sosial.
“Saya akan mendiskusikan, dan memfinalisasi,” ujar Mensos, menekankan komitmennya dalam menindaklanjuti usulan-usulan yang masuk.
Sebelumnya, pada 18 Maret 2025, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menyatakan bahwa sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. Beberapa nama yang kembali diusulkan antara lain Abdurrahman Wahid, Soeharto, Bisri Sansuri, Idrus bin Salim Al-Jufri, Teuku Abdul Hamid Azwar, dan Abbas Abdul Jamil.
Proses seleksi dan verifikasi akan dilakukan secara cermat dan transparan untuk memastikan bahwa gelar pahlawan nasional diberikan kepada tokoh yang benar-benar berjasa bagi bangsa dan negara.