Soeharto Pahlawan? Muhammadiyah Ajak Dialog Nasional
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5130383/original/029992200_1739341263-WhatsApp_Image_2025-02-12_at_12.01.48.jpeg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Pada tanggal 23 April 2025, Haedar Nashir di Yogyakarta menekankan pentingnya melihat tokoh bangsa secara komprehensif. Proses pemberian gelar kepahlawanan harus menjadi bagian dari rekonsiliasi nasional, menghargai sisi baik dan buruk tokoh tersebut.
Polemik seputar usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto memicu perdebatan. Muhammadiyah mengajak dialog untuk mencari titik temu, menghargai jasa dan mengakui kekurangan beliau. Haedar Nashir juga menyampaikan pesan Ramadhan usai penetapan awal puasa dan 1 Syawal 1446 H, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menjelaskan bahwa usulan tersebut berasal dari masyarakat. Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, mengajak masyarakat fokus pada prestasi Soeharto. Namun, banyak pihak menolak, menyoroti pelanggaran HAM dan korupsi di masa pemerintahannya.
Haedar mencontohkan kasus Presiden Soekarno yang sempat tertunda mendapat gelar Pahlawan Nasional. Ia berharap polemik Soeharto menjadi pembelajaran kolektif. Ke depan, coba bangun dialog untuk rekonsiliasi, tuturnya.
Kementerian Sosial mengumumkan bahwa Soeharto masuk dalam daftar 10 usulan calon Pahlawan Nasional tahun 2025. Selain Soeharto, terdapat sembilan nama lain, termasuk Abdurrahman Wahid, Bisri Sansuri, dan Buya Hamka yang juga mengalami kesulitan dalam proses pengusulan gelar pahlawan.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, mengungkapkan daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. Proses pengusulan melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga pusat.
Haedar Nashir mengingatkan tentang godaan kekuasaan yang dapat menjatuhkan tokoh besar. Ia mengajak semua pihak berdialog secara terbuka dan menyeluruh. Dialog dan rekonsiliasi nasional menjadi kunci untuk menyelesaikan polemik ini.
Pentingnya rekonsiliasi nasional dalam menilai tokoh bangsa menjadi sorotan utama. Proses ini diharapkan dapat membangun pemahaman sejarah yang lebih komprehensif dan menghindari konflik di masa depan.
Usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto terus menjadi perdebatan hangat di masyarakat.
Berikut adalah beberapa nama yang kembali diusulkan:
Nama | Keterangan |
---|---|
Abdurrahman Wahid | Mantan Presiden RI |
Bisri Sansuri | Ulama NU |
Idrus bin Salim Al-Jufri | Tokoh pendidikan |