Sananta Pilih Brunei Darussalam, Liga Malaysia Terpuruk?
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,598,20,0)/kly-media-production/medias/4898393/original/053288100_1721642600-20240722AA_Piala_Presiden_2024_Persis_Solo_Vs_PSM_Makssar-5.JPG)
PROFIL PEMAIN – Striker Persis Solo, Ramadhan Sananta, saat tampil membela timnya. Foto: Bola.com/Abdul Aziz
JAKARTA, KABARLINK.com - Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Asia Tenggara. Di tengah euforia bergabungnya Ramadhan Sananta, striker Timnas Indonesia, ke DPMM FC, klub asal Brunei Darussalam, muncul kekhawatiran terkait kondisi Liga Super Malaysia (MSL).
Liga yang rencananya akan menjadi panggung baru bagi Sananta, kini tengah dilanda badai finansial. Beberapa klub besar Malaysia dikabarkan mengalami kesulitan keuangan yang serius, mengancam partisipasi mereka di musim 2025/2026.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, angkat bicara mengenai masalah ini. Ia mengingatkan para pemangku kepentingan untuk segera mengambil tindakan serius. Menurutnya, krisis ini bisa berakibat fatal bagi sepak bola Malaysia.
“Ketika tim-tim besar angkat tangan dan mengatakan mereka tidak ingin bermain lagi di liga lokal, ada sesuatu yang salah,” ujar Khairy, seperti dikutip dari NST. Ia menambahkan, biaya operasional klub saat ini membengkak hingga 20 juta ringgit, jauh berbeda dengan era sebelumnya.
Beberapa klub seperti Kedah Darul Aman, Kelantan, Sri Pahang, hingga Perak, dilaporkan tengah mengalami turbulensi finansial. Perak bahkan telah mengonfirmasi tidak mengajukan lisensi nasional, syarat wajib untuk berlaga di MSL.
Ketidakpastian juga meliputi jumlah peserta Liga Super Malaysia 2025/2026. Operator kompetisi, Malaysian Football League (MFL), belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
DPMM FC sendiri, meski telah mengumumkan partisipasinya, belum mendapat tanggapan resmi dari FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) maupun MFL. Klub asal Brunei ini memang memiliki sejarah panjang di kompetisi Malaysia, pernah berlaga di Liga Primer Malaysia (kasta kedua) pada tahun 2005.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin Liga Super Malaysia akan mengalami kemunduran yang signifikan. Nasib Ramadhan Sananta dan DPMM FC pun menjadi tanda tanya besar di tengah ketidakpastian ini.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan situasi beberapa klub yang terdampak:
Klub | Status |
---|---|
Kedah Darul Aman | Mengalami Turbulensi Finansial |
Kelantan | Mengalami Turbulensi Finansial |
Sri Pahang | Mengalami Turbulensi Finansial |
Perak | Tidak Mengajukan Lisensi Nasional |
Semoga solusi terbaik segera ditemukan demi kelangsungan sepak bola Malaysia.
Sekian ulasan komprehensif mengenai sananta pilih brunei darussalam liga malaysia terpuruk yang saya berikan melalui olahraga Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.