Pusing Mendera, Haji Solo Berpulang di Madinah
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2859792/original/016597400_1563769125-Makam_di_Tanah_Suci.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Pemerintah Indonesia memberikan perhatian penuh kepada jemaah haji yang wafat di Tanah Suci. Abdul Basir, Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH Arab Saudi, menyatakan bahwa jemaah haji yang meninggal dunia setibanya di Arab Saudi akan dibadalhajikan oleh pemerintah.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap jemaah yang telah berdedikasi untuk menunaikan ibadah haji. Selain itu, keluarga jemaah yang wafat juga akan menerima asuransi sesuai dengan ketentuan Kementerian Agama.
Salah satu contohnya adalah kasus Daimah Binti Suwaryo dari kloter SOC 4 (embarkasi Solo) yang wafat setibanya di Bandara AMAA Madinah. Jenazah almarhumah telah dishalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah.
Suami almarhumah, Karno Karta, turut menyaksikan proses pemulasaran jenazah. Menurut Basir, Karno dalam kondisi stabil dan diharapkan tetap semangat melanjutkan ibadah haji.
Diceritakan bahwa sesaat sebelum pesawat mendarat, Daimah sempat meminta izin ke toilet dan mengeluhkan pusing sebelum akhirnya tidak sadarkan diri. Ia dinyatakan meninggal dunia saat pesawat tiba di bandara.
Jemaah haji Indonesia yang wafat di Madinah akan dimakamkan di Pemakaman Baqi. Kriteria jemaah yang berhak dibadalhajikan meliputi jemaah yang meninggal di asrama embarkasi, dalam perjalanan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Selain itu, jemaah yang sakit dan tidak dapat melakukan safari wukuf, serta jemaah yang mengalami gangguan jiwa juga termasuk dalam kriteria tersebut.
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk bagi mereka yang telah berpulang ke rahmatullah.