Matahari Politik? Jokowi Tegaskan Hanya Prabowo

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Polemik mengenai kunjungan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, terus bergulir. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa silaturahmi tersebut tidak boleh diartikan sebagai munculnya 'matahari kembar' dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Prasetyo menekankan bahwa esensi dari kunjungan tersebut adalah silaturahmi, dan meminta agar tidak ada asosiasi negatif yang mengarah pada anggapan adanya dualisme kepemimpinan. Bagaimanapun, presiden kita adalah Pak Prabowo. Beliau telah menunjukkan determinasi, kapasitas, dan komitmennya. Saya yakin Pak Prabowo tidak akan tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Pak Jokowi, ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/4/2025).

Senada dengan Prasetyo, Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin juga berpendapat bahwa kunjungan tersebut merupakan bentuk silaturahmi yang wajar antara para menteri dengan mantan presiden. Saya kira itu bagian yang harus diartikan sebagai silaturahmi. Dengan bekas presiden, dengan bekas wapres, dengan yang lain-lain, kata Ma'ruf Amin usai halalbihalal di kediaman Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Minggu (20/4/2025).

Sebelumnya, beberapa menteri seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengunjungi Jokowi di Solo. Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan juga melakukan kunjungan serupa.

Jokowi sendiri, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025), menegaskan bahwa tidak ada 'matahari kembar' dalam pemerintahan saat ini. Sudah saya sampaikan bolak balik, tidak ada matahari kembar. Matahari hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto, tegasnya.

Di sisi lain, terkait isu keaslian ijazahnya, Jokowi enggan menanggapi lebih lanjut tanpa adanya keputusan pengadilan. Sementara itu, Juru Bicara Presiden memastikan bahwa seluruh menteri Kabinet Merah Putih solid dan fokus bekerja keras menyelesaikan berbagai permasalahan di bidangnya masing-masing.

Mardani, seorang tokoh politik, juga menambahkan bahwa silaturahmi adalah hal yang baik, namun tidak boleh ada 'matahari kembar' dalam pemerintahan. Kalaupun ada para menteri yang sowan silaturahmi kepada Bapak Presiden Jokowi, saya kira itu wajar-wajar saja. Sebagai presiden, sebagai kepala negara, kepala pemerintahan yang menjabat 2 periode, ya dalam suasana lebaran kan wajar-wajar saja bersilaturohmi, ujarnya, Jumat (11/4/2025).

Kesimpulannya, baik pemerintah maupun tokoh politik sepakat bahwa kunjungan para menteri ke Jokowi adalah bentuk silaturahmi yang wajar dan tidak boleh diartikan sebagai adanya dualisme kepemimpinan. Fokus utama saat ini adalah bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Type above and press Enter to search.