Madrid Desak Israel: Diplomasi Intensif Akhiri Krisis Gaza

DOKUMENTASI – Jose Manuel Albares, Menteri Luar Negeri Spanyol, dalam foto arsip. Foto: ANTARA/Anadolu
JAKARTA, KABARLINK.com - Di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas konflik di Jalur Gaza, Kelompok Madrid menggelar konferensi penting pada hari Minggu, yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel. Pertemuan ini, yang didukung oleh Uni Eropa, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menjadi platform untuk membahas strategi mengakhiri operasi militer di Gaza dan menghidupkan kembali proses perdamaian.
Konferensi tingkat tinggi ini, yang merupakan pertemuan kelima Kelompok Madrid, menghadirkan para menteri dari Kelompok Kontak Arab-Islam di Gaza, serta perwakilan dari sejumlah negara Eropa. Fokus utama diskusi adalah upaya untuk mencapai pengakuan yang lebih luas terhadap Palestina sebagai negara berdaulat, sebuah langkah yang dipandang penting untuk mewujudkan solusi dua negara yang berkelanjutan.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Albares, menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung penuh upaya diplomatik yang akan datang. Kami ingin memberikan semua dukungan, kekuatan, dan kapasitas diplomatik untuk pertemuan PBB bulan depan, dengan tujuan menyelesaikan dan melaksanakan solusi dua negara, ujarnya, merujuk pada konferensi PBB yang dijadwalkan pada bulan Juni di New York.
Momentum untuk tekanan diplomatik terhadap Israel semakin meningkat setelah pengumuman peninjauan ulang Perjanjian Asosiasi antara Uni Eropa dan Israel. Perjanjian ini, yang memberikan hak istimewa perdagangan, kini dikaitkan dengan kepatuhan terhadap hak asasi manusia, sebuah langkah yang didukung oleh 17 negara anggota Uni Eropa. Selain itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengumumkan penangguhan negosiasi perjanjian perdagangan bebas Inggris-Israel yang baru, dengan alasan kebijakan yang kejam Israel di Gaza.
Kelompok Madrid sebelumnya telah menyerukan gencatan senjata segera dan secara konsisten mengadvokasi solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian abadi. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi yang lebih terkoordinasi dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut, di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri konflik dan menghormati hak-hak rakyat Palestina. (Kabarlink/Ain)