Jakarta Perangi Narkoba: Sinergi Pusat-Daerah Dikuatkan

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Pada hari Jumat, 11 April, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kerjasama dalam memerangi narkoba di Jakarta. Pertemuan antara Kepala BNN RI dan Gubernur DKI Jakarta menandai langkah penting dalam upaya ini.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan apresiasi dan dukungan penuh atas inisiatif BNN RI dan BNN Provinsi. Beliau menekankan bahwa pengguna narkoba adalah korban dari jaringan pengedar narkoba, dan kemiskinan sering dimanfaatkan oleh para bandar untuk menciptakan ketergantungan.

Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta, Brigadir Jenderal Polisi Nurhadi Yuwono, mengungkapkan bahwa terdapat 112 wilayah rawan narkoba di Jakarta berdasarkan data yang ada.

Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, menyatakan bahwa Jakarta menjadi pusat peredaran narkoba dengan prevalensi pengguna mencapai 3,3 persen, atau sekitar 132 ribu orang. Pernyataan ini dikonfirmasi pada hari Sabtu, 12 April 2025.

BNN Provinsi DKI Jakarta saat ini mengoperasikan empat klinik rehabilitasi yang telah melayani 1.150 pengguna narkoba. Mereka juga aktif dalam program pencegahan seperti deklarasi anti narkoba, bakti sosial, sosialisasi, dan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).

Rencananya, puskesmas di Jakarta akan dilibatkan dalam memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan. Selain itu, masyarakat dari berbagai lapisan, termasuk RT/RW, PKK, Dharma Wanita, Karang Taruna, dan Abang None Jakarta, akan dilibatkan dalam upaya pencegahan.

Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya deteksi dini penyalahgunaan narkoba dan mendukung pendekatan preventif dan edukatif.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba dan mengatasi akar masalah sosial yang memicu peredaran narkoba di Jakarta.

Type above and press Enter to search.