IHSG Menari, Rupiah Bersemi di Tengah Badai Global?

BEI – Seorang pengunjung melintas di depan layar digital yang menunjukkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
JAKARTA, KABARLINK.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari Jumat. Perhatian investor tertuju pada rilis data uang beredar (M2 Money Supply) di dalam negeri, yang menjadi indikator penting likuiditas.
Analis memperkirakan IHSG akan mengalami konsolidasi di kisaran 7.200 hingga 7.350. Sentimen global turut mempengaruhi, terutama data New Home Sales AS untuk bulan April 2025 yang diperkirakan mengalami penurunan signifikan, mengindikasikan potensi pelemahan di sektor perumahan.
Dari Eropa, data Retail Sales Inggris untuk April 2025 diperkirakan menunjukkan pertumbuhan positif, menandakan peningkatan konsumsi domestik. Namun, ketidakpastian global, termasuk kebijakan suku bunga The Fed yang diperkirakan baru akan dipangkas pada September 2025, tetap menjadi perhatian.
Di dalam negeri, selain data M2, pasar juga menantikan pengumuman penting dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pergantian pucuk pimpinan di dua lembaga strategis: Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak, menggantikan Suryo Utomo, dan Letnan Jenderal Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai, menggantikan Askolani. Kedua posisi ini sangat krusial karena berkontribusi hampir 70% dari total pendapatan negara.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal I 2025 sebesar 200 juta dolar AS, atau 0,1 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit pada kuartal sebelumnya. Hal ini memberikan sedikit angin segar di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai:
Jabatan | Pejabat Lama | Pejabat Baru |
---|---|---|
Direktur Jenderal Pajak | Suryo Utomo | Bimo Wijayanto |
Direktur Jenderal Bea Cukai | Askolani | Letnan Jenderal Djaka Budi Utama |