Haflah Akhirussanah I MTs Pontren DQD: Memupuk Kolaborasi Menuai Prestasi

Foto Bersama - Santri Haflah Akhirussanah Angkatan Pertama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pontren Darul Qur’an Wadda’wah (DQD) Kota Jayapura, foto bersama di aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Senin (9/6/2025).

JAYAPURA, KABARLINK.com - Suka cita, haru, dan berkah mewarnai pelaksanaan Haflah Akhirussanah Angkatan Pertama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pontren Darul Qur’an Wadda’wah (DQD) Kota Jayapura di aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Senin (9/6/2025). Para santri menampakkan wajah gembira dan bahagia. Mereka mengenakan stelan gamis putih berjas hijau muda. Wajah-wajah memancarkan aura ulama-ulama muda di masa depan.

Master of Ceremony, Andrie Frizqy D.L & MaifiraAde Harfiani Putri, memulai acara dengan membaca basmalah secara bersama. Kemudian, pembacaan kalam Ilahi oleh Afdalia, salah seorang qori’ah terbaik MTQ Tingkat Kota tahun 2025 dengan bacaan pilihan ayat 11-12 dari surat Al-Mujadilah.

Pada awal sambutannya, Ketua Panitia Haflah Akhirussanah,Zuliani Ipo, menyampaikan testimoni tentang hasil belajar para santri selama di MTs-DQD Jayapura. Ia mengakui bahwa para santri telah menerima ilmu, telah menunjukkan sikap mandiri dan disiplin, serta adab yang lebih baik. “Lulus dari MTs, bukanlah akhir dari proses belajar dan perjuangan, tetapi merupakan modal awal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.” Demikian pesan dan harap dari Bunda Baim Jaya.

Setelah itu, sambutan Pimpinan Pontren DQD Kota Jayapura, Ustadz H. Muhammad Taufik, S.Sos.I., M.Pd., memberi apresiasi terhadap kinerja dewan guru dan staf yang telah berhasil mentransfomasi ilmu kepada para santrinya dari tidak tahu menjadi tahu. Secara filosofi, ia mengatakan bahwa anak itu, sejatinya dilahirkan “dua kali.” Pertama oleh orangtuanya secara fisik, dan kedua oleh gurunya yang telah memberi ilmu dan kecakapan hidup. Itulah sebabnya, seorang anak mesti tunduk dan hormat pada orangtua dan gurunya.”

Ustadz Taufik, demikian sapaan akrabnya, menaruh hormat dan sayang pada santrinya, karena angkatan pertama inilah, maka MTs-DQD Jayapura mendapatkan Surat Ijin Operasional dari Kementerian Agama RI. Selanjutnya, dirinya berpesan pada seluruh lulusan, ”Di mana saja kalian berada, peliharalah keberkahan yang telah diperoleh selama di pesantren. Karena keberkahan itu akan menuntun menuju kesuksesan.”

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pontren DQD Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, MM, mengawali sambutan dengan pendekatan edukatif dan inspiratif dalam menciptakan suasana yang lebih kondusif. Dengan gaya bahasa paradoks, ia berkata, ”Kalau ada yang mau bicara, silahkan tutup mulut!”

Selaku Ketua Dewan Pembina ia menandaskan, “Hari ini adalah hari bersejarah, dimana MTs-DQD Jayapura telah melakukan penamatan pertama kali!”. Ia menambahkan, “Semua ini dapat terjadi berkat kolaborasi terbaik dari orangtua santri, santri itu sendiri, pengurus yayasan, masyarakat sekitar, dan juga pemerintah kota.”

Selain hadir dengan kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina, Dr. Ir. H. Rustan Saru, MM juga hadir sebagai Wakil Wali Kota Jayapura. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan berbagai kebijakan pemerintah kota, terutama dalam “Seratus Hari Masa Kerja.” Pada bidang pendidikan pemerintah melarang adanya pungutan biaya (khusus negeri) mulai dari SD, SMP,SMA/SMK, tidak diperkenankan adanya biaya ujian dan kegiatan perpisahan. Pemerintah juga telah mengalokasikan dana hibah untuk pontren dengan kisaran Rp50.000.000.

Kebijakan di bidang sosial kemasyarakatan, pemerintah kota telah memberi bantuan hampir 1M untuk transpor jamaah haji, biaya pelepasan, pengadaan baju seragam. Khusus Idul Adha 1446 H/2025 M, pemerintah kota telah berqurban sebanyak 31 ekor sapi. Kabar gembira lainnya adalah pembebasan biaya pemakaman di TPU Buper Waena. Dan, dalam rangka peningkatan kinerja dan profesionalitas di bidang kesehatan dan pelayanan adminitrasi, pemerintah menyediakan insentif untuk posyandu dan RT/RW.

Seiring dengan kebijakan tersebut, pemerintah kota meminta agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga kondusivitas di bidang kebersihan, kenyamanan, dan stabilitas keamanan. Dirinya meminta, ”Jagalah kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya, bersama mengurangi penggunaan plastik seperti air kemasan, berbelanja menggunakan tas atau keranjang dari rumah!”. Dalam hal stabilitas keamanan, Wakil Wali Kota mengajak untuk secara bersama-sama menjalin kerukunan dan menjaga toleransi.

Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda diiringi pengumuman capaian santri dan santri terbaik. Capaian cukup fantastis terukir di bidang jumlah hafalan mencapai 9 juz. Selain hafalan al-Qur’an, yang menarik lainnya adalah hafalan hadits Arba’in, nahwa sharaf, al-Barzanji.

Peristiwa yang cukup mengejutkan, terjadi pada saat pengumuman Santri Teladan, di mana pemenangnya bukan dari penghafal juz al-Qur’an terbanyak, melainkan dari santri yang hafalannya biasa-biasa saja. Menurut pembinanya via chatting, Ustadz Syahrul, S.Pd., bahwa kriteria penilain merupakan akumulasi dari kepribadian dan kompetensi. Lebih lanjut, ia menjelaskan, ”Kepribadian meliputi akhlak, kerajinan, disiplin, dan sikap tanggung jawab. Kompetensi meliputi jumlah hafalan ditambah lagi aspek nahwu sharaf.”

Penghujung Haflah Akhirussanah berubah menjadi semarak dengan tampilan-tampilan seni yang terdiri atas tarian dan lagu. Tari yang ditampilkan secara apik, mulai tarian Saman, tarian Yamko Rambe, tari Mambi Simbei, dan tari Zapin sampai pada lagu Tanah Papua yang dinyanyikan secara solo oleh Afdalia.

Guna melengkapi dan menambah keberkahan, kegiatan diakhiri dengan doa dibawakan oleh Ustdaz Dr. H. Muhammad Nur, S.Ag., M.Ag. Sebagai pemungkas adalah mengabadikan momen dengan foto bersama untuk dijadikan kenangan sepanjang masa. Selamat dan sukses dalam berjuang! (Kabarlink/Abu Nawas)