Ayah Juga Berhak Cuti: Impian Buruh Perempuan

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Ribuan pekerja memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025. Mereka tidak hanya hadir untuk memeriahkan acara, tetapi juga menyuarakan aspirasi dan harapan yang selama ini belum menemukan titik terang.

Ines, seorang buruh perempuan yang telah lebih dari satu dekade bekerja di sektor garmen, mengungkapkan pengalamannya. Ia menyoroti pentingnya hak-hak pekerja perempuan, termasuk cuti yang layak dan upah yang setara dengan pekerja laki-laki. Sejauh ini, hak-hak kami terpenuhi, baik dari segi cuti maupun upah, ujarnya saat ditemui pada hari Kamis.

Namun, Ines juga menyoroti beberapa isu yang masih perlu diperjuangkan. Salah satunya adalah durasi cuti suami saat istri melahirkan. Cuti untuk suami yang mendampingi hanya dua hari. Ini perlu diperjuangkan, apalagi banyak karyawan garmen yang merupakan perantau dan membutuhkan pendampingan dari suami, jelasnya.

Selain itu, Ines juga menyinggung praktik outsourcing yang masih marak di Serang. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap isu ini dan memastikan hak-hak pekerja outsourcing terlindungi.

Ines juga menanggapi usulan penambahan cuti hamil menjadi 6 bulan yang masih menuai pro dan kontra. Ia berharap usulan ini dapat dikaji lebih lanjut dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan semua pihak.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan May Day tahun ini memberikan harapan baru bagi Ines. Ia berharap presiden dapat mendengarkan aspirasi para buruh dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Secara umum, Ines menilai bahwa buruh perempuan di Kabupaten Serang telah mendapatkan hak-haknya. Namun, ia menekankan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan diperjuangkan agar semua pekerja, baik perempuan maupun laki-laki, dapat hidup sejahtera dan bermartabat.

May Day 2025 menjadi momentum bagi para buruh untuk menyuarakan aspirasi dan harapan mereka. Diharapkan, pemerintah dan pihak terkait dapat mendengarkan dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja di Indonesia.

Type above and press Enter to search.