Yuk Belajar Saham untuk Pemula: Mengenal Saham Preferen dan Saham Biasa
ILUSTRASI - Dua jenis saham yang paling umum dikenal adalah saham preferen dan saham biasa. (Ilustrasi:net)
KABARLINK.com - Investasi saham, seringkali terdengar rumit bagi pemula. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, siapapun bisa memulai perjalanan investasi mereka. Dua jenis saham yang paling umum dikenal adalah saham preferen dan saham biasa. Mari kita telaah perbedaan keduanya agar Anda lebih mantap dalam berinvestasi.
Saham Biasa: Ibarat pemilik bisnis, pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hak suara ini memungkinkan mereka untuk ikut menentukan arah kebijakan perusahaan. Selain itu, pemegang saham biasa berpotensi mendapatkan dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan. Namun, perlu diingat, pembagian dividen ini tidak dijamin dan sangat bergantung pada kinerja perusahaan. Jika perusahaan mengalami kerugian, pemegang saham biasa mungkin tidak menerima dividen.
Saham Preferen: Saham preferen menawarkan keistimewaan tersendiri. Pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen lebih dulu dibandingkan pemegang saham biasa. Bahkan, dalam beberapa kasus, dividen yang diterima bersifat kumulatif. Artinya, jika perusahaan tidak mampu membayar dividen pada periode tertentu, dividen tersebut akan diakumulasikan dan dibayarkan pada periode berikutnya. Namun, sebagai konsekuensinya, pemegang saham preferen umumnya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
Perbedaan Utama dalam Tabel:
Fitur | Saham Biasa | Saham Preferen |
---|---|---|
Hak Suara | Ya | Umumnya Tidak |
Prioritas Dividen | Terakhir | Lebih Dulu |
Potensi Keuntungan | Lebih Tinggi | Lebih Stabil |
Mana yang Lebih Baik? Pilihan antara saham biasa dan saham preferen bergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda. Jika Anda mencari potensi keuntungan yang lebih tinggi dan bersedia mengambil risiko, saham biasa bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda lebih mengutamakan stabilitas dan pendapatan dividen yang lebih pasti, saham preferen mungkin lebih cocok. Ingatlah, diversifikasi adalah kunci dalam investasi. Pertimbangkan untuk mengkombinasikan kedua jenis saham ini dalam portofolio Anda untuk mencapai keseimbangan yang optimal.
Sebelum berinvestasi, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang Anda minati. Pahami laporan keuangan, prospek bisnis, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan pengetahuan yang cukup, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan meningkatkan peluang keberhasilan Anda di pasar saham. Artikel ini diperbarui pada 16 Oktober 2024. (Kabarlink/Ain)