Visa Haji Terbit, 2 Mei Jemaah Terbang!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3990591/original/072013100_1649561828-2.jpg)
JAKARTA, KABARLINK.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa proses penerbitan visa haji bagi jemaah reguler terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga saat ini, lebih dari 100.000 visa telah diterbitkan dari total 203.320 jemaah haji reguler yang terdaftar.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, menyatakan bahwa persiapan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci berjalan sesuai rencana. Jemaah haji dijadwalkan mulai memasuki asrama haji pada tanggal 1 Mei 2025, dan pemberangkatan ke Tanah Suci akan dimulai pada tanggal 2 Mei 2025.
Hilman juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Jumlah calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya haji mencapai 208.000 orang, melebihi kuota yang tersedia. Jemaah haji khusus juga telah menyelesaikan proses pelunasan.
Sementara itu, Prof. Tjandra Yoga Aditama, seorang ahli kesehatan haji, mengingatkan para calon jemaah haji untuk lebih memperhatikan kesehatan paru-paru mereka menjelang keberangkatan. Menurutnya, gangguan paru dan pernapasan merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh jemaah haji selama berada di Tanah Suci.
Dalam Workshop Pelatihan Tenaga Dokter Haji Khusus yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) pada 19 April 2025, Prof. Tjandra menjelaskan bahwa infeksi saluran pernapasan seperti ISPA dan pneumonia, serta penyakit paru tidak menular seperti asma dan PPOK, perlu diwaspadai. Kondisi seperti ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) juga menjadi perhatian serius.
Kepadatan jemaah, debu, dan polusi udara di sekitar tempat ibadah dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan. Oleh karena itu, penting bagi jemaah untuk menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran dari petugas kesehatan haji.
Kemenag secara rutin mengadakan manasik haji untuk memberikan pemahaman tentang syariat Islam dan mendorong kemandirian jemaah dalam melaksanakan ibadah haji. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan jemaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci.
Bandara Internasional Pangeran Mohammed Bin Abdulaziz di Madinah menjadi pintu kedatangan utama bagi jemaah haji, menunjukkan preferensi jemaah untuk memulai perjalanan ibadah mereka di kota suci tersebut.