Soeharto Pahlawan Nasional? Infografis Ungkap Proses Pengusulan

JAKARTA, KABARLINK.com - Proses pengajuan tokoh-tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025 terus bergulir. Menteri Sosial (Mensos) mengungkapkan bahwa usulan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk sejarawan, tokoh daerah, dan narasumber yang memiliki kaitan erat dengan tokoh yang dipertimbangkan.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Mira Riyati Kurniasih, menambahkan bahwa usulan nama-nama calon pahlawan nasional ini bermula dari aspirasi masyarakat. Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa mekanisme pengusulan, seperti halnya pengajuan Presiden ke-2 RI Soeharto, dimulai dari bawah, yaitu dari masyarakat.

“Masukan dari masyarakat dihimpun melalui berbagai forum, seperti seminar dan diskusi,” ujar Mensos. Jika usulan tersebut mendapat dukungan dari bupati atau wali kota, maka akan diteruskan kepada gubernur untuk kemudian diajukan ke tingkat nasional.

Kemensos, melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, akan membentuk tim khusus untuk menelaah setiap usulan yang masuk. Tim ini bertugas untuk melakukan kajian mendalam terhadap rekam jejak dan kontribusi tokoh yang diusulkan.

Selain nama Soeharto, beberapa tokoh lain juga kembali diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Di antaranya adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari Jawa Timur, Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat). Proses seleksi dan verifikasi akan dilakukan secara cermat dan transparan untuk memastikan bahwa gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada tokoh yang benar-benar berjasa bagi bangsa dan negara.

Tabel Daftar Tokoh yang Diusulkan:

Proses pengajuan Pahlawan Nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia.