NTB Kirim 8.000 Sapi: Lebaran Haji Aman?

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menerbitkan 37 rekomendasi pengiriman untuk 8.000 ekor sapi. Sapi-sapi ini dipersiapkan untuk memenuhi permintaan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Kepala Disnakeswan NTB, Muhamad Riadi, menyatakan pada hari Sabtu bahwa rekomendasi tersebut diberikan kepada 37 perusahaan peternakan. Guna memastikan kelancaran distribusi, Disnakeswan NTB bekerja sama dengan asosiasi pengusaha ternak dan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) telah menyusun strategi khusus.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah pembagian rute pemberangkatan berdasarkan asal wilayah sapi. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pengiriman dan mengurangi potensi keterlambatan.

Untuk menjaga kesehatan hewan selama proses pengiriman, Disnakeswan NTB menerjunkan tim dokter hewan ke lokasi. Tim ini bertugas memantau kondisi sapi dan memberikan penanganan medis jika diperlukan. Protokol biosekuriti juga diterapkan secara ketat untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Pengiriman sapi dilakukan melalui Pelabuhan Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat. Kepadatan di pelabuhan menjadi tantangan tersendiri, terutama karena keterbatasan kapasitas angkut kapal. Setiap truk mampu mengangkut 25 hingga 30 ekor sapi, tergantung ukuran dan bobot hewan.

Sejak tanggal 16 dan 17 April 2025, sejumlah besar truk dari berbagai daerah mulai berdatangan ke pelabuhan, menyebabkan penumpukan. Saat ini, terdapat 90 tronton yang membawa sapi sedang menunggu giliran untuk diberangkatkan.

Riadi mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan sapi akibat penumpukan, terutama dalam cuaca panas ekstrem. Oleh karena itu, tim medis disiagakan untuk memantau kondisi hewan secara intensif. Petugas medis secara rutin memeriksa suhu tubuh, nafsu makan, dan aktivitas gerak hewan. Jika ada sapi yang membutuhkan pengobatan atau perawatan khusus, tindakan segera diambil di tempat.

Selain masalah kesehatan, penyediaan air minum juga menjadi perhatian utama di Pelabuhan Gili Mas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan Polres Lombok Barat turut membantu dengan mengerahkan mobil truk tangki untuk memasok air bersih ke lokasi.

Interval keberangkatan kapal yang hanya dua hari sekali menuntut penjadwalan yang ketat. Disnakeswan NTB telah menyepakati bahwa 40 tronton sapi dari Bima di Pulau Sumbawa akan dikirimkan ke Pelabuhan Gilimas di Pulau Lombok.

Meskipun telah ada kesepakatan teknis, realisasi di lapangan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Sebelumnya, sudah ada 46 dan 15 tronton yang diberangkatkan secara bergantian setelah Idul Fitri.

Riadi berharap seluruh proses distribusi dapat selesai sebelum Idul Adha 1446 Hijriah, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 6 Juni 2025. Mudah-mudahan sebelum Idul Adha sudah terangkut semua, ujarnya.

Type above and press Enter to search.