Lailatul Qadar: Malam Jumat, Benarkah Lebih Istimewa?

JAKARTA, KABARLINK.com - Umat Muslim di seluruh dunia tengah berlomba-lomba meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, khususnya dalam sepuluh malam terakhir. Malam-malam ganjil menjadi fokus utama, diyakini sebagai waktu datangnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam berbagai kajiannya menekankan pentingnya menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan dengan berbagai amalan. Meskipun ada keyakinan populer bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam Jumat, UAH menegaskan bahwa tidak ada hadits shahih yang secara spesifik menyebutkan hal tersebut.

Pendapat ulama beragam mengenai kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi. Sebagian besar berpendapat bahwa malam istimewa ini jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar bisa terjadi di malam mana pun di bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk mencari Lailatul Qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hal ini memotivasi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Alquran, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan sholat malam.

Masjid-masjid di seluruh dunia, termasuk Masjid Istiqlal di Jakarta, dipenuhi jemaah yang melaksanakan qiyamul lail dan sholat tasbih. Suasana khusyuk dan penuh harap menyelimuti malam-malam Ramadhan, di mana umat Muslim berharap mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.

Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar, menawarkan kaidah unik untuk memperkirakan Lailatul Qadar berdasarkan hari pertama Ramadhan. Misalnya, jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar diperkirakan terjadi pada malam ke-29. Namun, kaidah ini bersifat perkiraan dan tidak bisa dijadikan patokan pasti.

Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai kapan Lailatul Qadar terjadi, yang terpenting adalah meningkatkan ibadah di setiap malam Ramadhan. Allah SWT Maha Kuasa menentukan kapan malam istimewa ini datang. Oleh karena itu, jangan hanya menunggu satu malam saja, tetapi berusahalah untuk menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan berbagai amalan kebaikan.

Berikut adalah tabel perkiraan Lailatul Qadar berdasarkan hari pertama Ramadhan menurut Imam Al-Ghazali: