Haul Bung Karno: Refleksi Kader, Semangat Baru.
Sosok di Balik Peringatan Haul Bung Karno - Rahmatullah Pico, Ketua Panitia Penyelenggara Haul Bung Karno yang digelar oleh DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara. Foto: Dok. DPC PDIP Jakarta Utara.
JAKARTA, KABARLINK.COM - Pada Minggu, 22 Juni 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Jakarta Utara dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Lampung menggelar Haul Bung Karno ke-55 secara meriah. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan sang proklamator dan relevansinya bagi generasi muda.
Di Jakarta Utara, acara puncak digelar di halaman kantor DPC PDIP Cilincing pada Sabtu, 21 Juni 2025. Sementara itu, DPD PDI Perjuangan Lampung menggelar acara serupa di kantor mereka di Bandar Lampung, Jalan Pangeran Emir M. Noer, juga pada hari Sabtu.
Rangkaian acara di Lampung meliputi pengajian, doa bersama, shalawat, tausiah kebangsaan, pembacaan puisi, dan pemutaran film biografi Bung Karno. Sarasehan kebangsaan juga menjadi bagian penting, melibatkan sekitar 40 komunitas dari berbagai latar belakang, termasuk organisasi keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, dan perwakilan BEM dari berbagai perguruan tinggi.
Ketua Panitia Haul Bung Karno ke-55, Rahmatullah Pico, menekankan pentingnya acara ini sebagai momen refleksi bagi kader PDIP dan masyarakat luas. Haul Bung Karno menjadi momen refleksi sejauh mana kader PDIP dan masyarakat meneladani nilai-nilai perjuangan Bung Karno, khususnya dalam mewujudkan cita-cita dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Tri Sakti, ujarnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung, Sutono, menambahkan bahwa Haul Bung Karno bukan sekadar agenda tahunan partai, melainkan juga refleksi untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan Bung Karno di tengah masyarakat, terutama generasi muda. Kami mendoakan agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan semangat perjuangannya bisa diwarisi oleh generasi muda, kata Sutono.
Pico juga mengajak masyarakat untuk terus meneladani ajaran Bung Karno dan menanamkannya kepada generasi penerus. Mari kita jaga dan terus hidupkan semangat kebangsaan dan kemandirian bangsa, tandasnya.
Sutono menjelaskan bahwa sarasehan kebangsaan menjadi wadah untuk memperkuat semangat nasionalisme dan memperluas jangkauan nilai-nilai perjuangan Bung Karno ke segmen masyarakat yang lebih beragam, termasuk generasi milenial dan komunitas produktif lainnya. Bung Karno mewariskan kepada kita semangat berdikari, tidak melupakan sejarah, dan membangun bangsa dengan jati diri sendiri. Pemikiran beliau tentang Pancasila harus terus kita hayati dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, jelasnya.
Pico menegaskan bahwa kader PDIP adalah anak ideologis Bung Karno yang bertugas meneruskan semangat dan gagasannya, terutama dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk tidak melupakan sejarah perjuangan Bung Karno, bahwa beliau adalah simbol pemersatu dan penggerak Kemerdekaan Bangsa Indonesia, pungkas Pico. (Kabarlink/Ain)