Haji Sehat: Vitamin, Stamina, Ibadah Lancar!

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

JAKARTA, KABARLINK.com - Menjelang keberangkatan ibadah haji 1446 H/2025 M, dr. Mulianah Daya, seorang spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berpraktik di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, memberikan sejumlah tips penting bagi calon jamaah haji untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan vitamin. Menurut dr. Mulianah, vitamin berperan penting sebagai booster stamina dan daya tahan tubuh, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Vitamin yang disarankan antara lain vitamin C, vitamin D, Zinc, dan vitamin B Kompleks.

“Vitamin yang disarankan untuk ibadah haji ini adalah vitamin yang dapat sebagai booster untuk stamina dan juga daya tahan tubuh, seperti vitamin C, vitamin D, Zinc, dan juga B Kompleks,” ujarnya.

Pemenuhan vitamin ini tidak hanya bergantung pada suplemen. Dr. Mulianah menyarankan agar calon haji mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin tersebut. Vitamin C, misalnya, banyak ditemukan pada jambu biji, jeruk, pepaya, stroberi, bayam (terutama bayam merah), brokoli, paprika, dan tomat. Vitamin D bisa didapatkan dari ikan, susu, keju, telur, dan rumput laut (untuk sumber nabati). Zinc terdapat pada makanan sumber protein hewani seperti ayam, ikan, telur, dan daging sapi, serta tahu dan tempe sebagai sumber nabati. Sementara itu, vitamin B Kompleks bisa diperoleh dari protein hewani dan nabati, kacang-kacangan, dan golongan gandum.

Selain vitamin, dr. Mulianah juga mengingatkan pentingnya menjaga hidrasi. “Kebutuhan airnya juga harus cukup kurang lebih 2-2,5 liter per hari dan disesuaikan juga dengan cuaca di sana karena biasanya di sana lebih panas sehingga berisiko lebih mudah dehidrasi,” ucapnya.

Lebih lanjut, dr. Mulianah menyarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak jenuh, natrium, dan kafein, karena dapat memicu inflamasi, peradangan, dan dehidrasi. Saat membeli makanan dari luar, perhatikan higienitasnya dan selalu mencuci tangan sebelum makan.

Penting juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa dan label kandungan nutrisi pada makanan kemasan guna menghindari risiko alergi atau intoleransi yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan selama ibadah haji.

“Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi terutama obat yang emergency sebaiknya ditaruh ditempat yang mudah diraih seperti di tas sehingga ketika terjadi keluhan bisa segera dikonsumsi,” ujarnya.

Imbauan ini sejalan dengan peringatan Kementerian Agama terkait potensi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama musim haji 1446 H/2025 M, terutama saat puncak ibadah wukuf di Arafah yang diperkirakan berlangsung pada 5 Juni 2025.

Pada Rabu, 7 Mei 2025, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Solo mencatat delapan calon haji tertunda keberangkatannya karena sakit dan harus dirawat di poliklinik dan rumah sakit. Hal ini semakin menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebelum dan selama menjalankan ibadah haji. (Kabarlink/Ain)

Type above and press Enter to search.